Bertemanlah dengan saya… tapi jangan pernah menyinggung keyakinan spiritual saya…
Jika berbicara tentang kehidupan, wajib baginya untuk mengikutsertakan baik sengaja maupun tidak sengaja unsur agama di dalam topik tersebut, tidak peduli siapapun yang membahasnya, entah dalam lisan, tertulis ataupun cukup hanya di renungkan saja.
Saya hanya seorang manusia yang dibekali dengan intelektul terbatas, yang mencoba memahami arti sebuah proses dan perjalanan kehidupan, walaupun nantinya saya mengetahui dalam proses kehidupan tersebut tubuh saya akan bersatu dengan tanah kembali, dengan ditandai sebongkah batu bertuliskan ejaan nama lengkap dari KTP disertai dengan TTL, tanpa sempat untuk memaksimalkan kesempurnaan yang sesungguhnya tidak ada bagi manusia.
Ada orang berkata, hidup ini terlalu singkat bagi kita. Tapi bagiku itu hanyalah sebuah persepsi kehidupan semu. Umur tidak lebih seabad atau mempunyai umur beratus ratus tahun dalam pandangan saya, tidak mempunyai perbedaan sama sekali, apalagi dalam hal intensitas spiritual, toh.. lambat laun kita juga akan kembali kepadaNya dan yang tersisa hanyalah sebuah pembuktian dan timbangan.
Amal perbuatan serta derajat kemuliaan manusia diibaratkan sebuah bangunan, Dengan membangun pondasi spiritual yang kokoh, kita juga akan mampu menjalankan kehidupan ini dengan baik pula, akan tetapi jika pada masa tertentu, ada orang yang mencoba merusak atau melempari pondasi bangunan kita hanya dengan sebuah batu seukuran kerikil, haruskah membalasnya dengan membawakan buldozer dan membumi hanguskan pondasi yang dimiliki orang tersebut….
Pada hakekatnya semua manusia lebih suka mementingkan egonya jika ada perbedaan, memperisai dirinya dengan tameng jika ada yang mengusiknya atau bahkan menyerang dan melakukan perlawanan balik…… Tidak peduli akan akibatnya dan tidak sadar bahwa perlakuannya bukan sebuah jawaban yang menyelesaikan……begitu juga dalam perbedaan antar agama.
Setiap manusia memiliki pondasi yang berbeda satu sama lain, bentuk, ukuran, tekstur, bahan, atau bahkan beda merk semen??…tergantung siapa membangunnya… setiap orang harus menyakini sesuatu yang menurutnya paling benar. Dan pada kenyataannya Semua agama itu benar dan sempurna dalam pandangan pengikutnya masing masing, jadi kita harus menyadari tentang keyakinan agama dalam konteks kacamata yang berbeda adalah sangat kompleks, mencoba bertukar posisi akan lebih memperjelas sebuah keyakinanan yang tidak bisa kita paksakan atau dijatuhkan. Sehingga jika kita faham akan hal tersebut, perseteruan, caci maki dan saling melecehkan seperti yang selama ini terjadi, bisa dikurangi walaupun masih berat pada kenyataannya. Tapi saya percaya setiap aliran agama pasti mengajarkan tentang kebaikan antar sesamanya.
Tapi jika memang benar-benar terasa berat, maka cukuplah kita mengurus diri kita sendiri yang memang pada realnya belum tentu benar bagi orang lain. Dan setidaknya kita bisa membatasi diri untuk pembicaraan masalah internal (agama) tanpa menyinggung dan memprovokasi agama lain yang hanya berbuntut sebuah kalimat sampah.
Dalam hidup ini, target utama adalah sebuah kemuliaan yang tinggi berupa amal dan kebaikan yang nantinya dipertanggung jawabkan dihadapanNya secara individual, dan dinikmati secara individual juga. Intropeksi diri dan memperbaiki ibadah sejak dini lebih baik, daripada harus mengusik dan saling balas argumen berisikan egoisme aliran antar agama yang berbeda…
Tidak ada niat untuk membela satu pihak manapun, memohon sesama saudara di bumi singgahan sementara ini, untuk selalu damai dan bertoleransi sesamanya walau dengan perbedaan (aliran agama) yang sangat nyata dan kompleks, mohon maaf jika ada kata yang salah dan tidak berkenan…. ini hanya sebuah kepekaan hati yang tidak sanggup melihat sekumpulan kata yang terlalu tajam, dan berusaha menyayat sebuah keyakinan seseorang yang sudah mengakar.
Nb : Bagi forum agama di indonesia semoga tetap eksis serta menjujung tinggi nilai keyakinan agamanya masing-masing dan saling menghormati tentunya, tanpa harus dikotori oleh kata-kata yang tidak sepatutnya diucap oleh orang yang mempunyai agama….
25 komentar on "Bertemanlah dengan saya… tapi jangan pernah menyinggung keyakinan spiritual saya…"
yuuuk guyub rukuun
yang jelas harkat dan martabat semua manusia itu sama di mata Tuhan, yang membedakan cuma nasib aja, yg jelas jangan menyerah krn nasib. Seperti akang bilang juga kalau "semua agama itu benar dan sempurna dalam pandangan pengikutnya masing masing, jadi kita harus menyadari tentang keyakinan agama dalam konteks kacamata yang berbeda adalah sangat kompleks, mencoba bertukar posisi akan lebih memperjelas sebuah keyakinanan yang tidak bisa kita paksakan atau dijatuhkan".
salut saya kang..numpang belajar lebih dalam lagi disini :)
intinya sama dengan yang bro ungkapkan,..
Hare genee maseh mikirin perbendaan,..!!!
sara no friendship yes!! kalo sarah yes juga kali ya,...
saya menambahkan saja bahwa dari sekian banyak ego manusia, ego spiritual-lah yg paling mendominasi, paling berbahaya, dan paling tinggi kedudukannya (rawan dan sensitif).
Makanyaa dalam 'melihat perbedaan' seharusnya dicari juga benang merah atau persamaannya, saya yakin gak ada agama yg 'anarkis' Esensi tiap agama pasti dlm koridor kedamaian, persaudaraan, dst.
@ intinya tulisan di atas ngga salah koq
Oh, iya.... sori, blog ini lupa saya follow, pantes kok saya ketinggalan banyak post dari mas Qittun...:P
mas qittun.. blognya kebagian Award nih.. mohon diterima ya. silakan baca di sini.
terima kasih mas :D
Sebenarnya Inti dari topik ini hanya mencoba mengajak antar umat yang berbeda agama, untuk selalu lebih berhati hati dalam setiap ucapannya (menyangkut agama lain) yang besifat memprovokasi baik sengaja maupun tidak sengaja...
Karena memang untuk saat ini masih banyak (maaf) thread di forum agama di indonesia yang terlihat saling balas membalas dan saling melecehkan.....bayangkan media internet yang begitu banyak masyarakat sebagai penikmatnya... bukankah itu sebagai suatu pemicu yang semakin menjauhkan jarak jurang antar agama di kehidupan masyarakat yang sesungguhnya.
tidak akan menjadi masalah lagi jika perdebatan dibahas dengan acuan etika yang baik dan tidak saling menghujat... walaupun saya sadar itu memang sulit untuk prakteknya...
*tulisannya tinggi banget...wuuuww
Harus saling rukun walaupun beda agama... )
*hanya sharing, bila ada salah kata mohon di maklumi*
Aje gile Bung,,
Tulisan Bung mangstappp sekali..
hehe..
Tulisan ini perlu dibaca oleh orang-orang di luar sana yang sibuk gontok-gontokkan memperjuangkan "kepentingannya" masing-masing..
Ohya,,
salam kenal!!!