ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LITHOTRIPSI

This item was filled under

 DEFINISI

Lithotripsi adalah suatu metode bedah untuk mengangkat batu dari saluran perkemihan yang dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih.

 PATOFISIOLOGI

Obstruksi perkemihan dapat terjadi disemua sistem perkemihan baik dari ginjal sampai uretra yang dapat menyebabkan tekanan yang dapat menyebabkan kerusakan fungsional dan anatomi pada jaringan parenkim ginjal. Bila salah satu bagian dari kandung kemih tersumbat , urin akan terkumpul dibelakang sumbatan yang dapat menimbulkan pelebaran pada struktur. Otot-otot pada daerah aferen berkontraksi untuk mendorong urin dari tempat yang tersumbat. Pada sumbatan yang sebagian dapat menimbulkan dilatasi yang lamban pada struktur didepan penyumbatan tanpa gangguan fungsional. Tapi bila obstruksi meningkat mengakibatkan juga meningkatnya peningkatan tekanan pada sistem tubulus dibelakang penyumbatan menimbulkan aliran membalik dari urin sampai pelvis renalis dan menimbulkan pelebaran (hydroneprosis). Tekanan yang meningkat pada pelvis renalis berdampak kerusakan pada jaringan ginjal dan menimbulkan kegagalan ginjal.

Obstruksi aliran kemih pada saat terjadinya penurunan mencapai titik stagnasi merupakan media baik untuk kultur pertumbuhan bakteri sehingga berpotensi terjadinya infeksi

Resiko yang sering tejadi apabila obstruksi mengenai pada saluran kemih bagian bawah dapat berakibat distensi vesica urinaria dan bila berlangsung lama dapat berakibat serabut-serabut otot menjadi hipertropi dan divercula (hernia dari kantong-kantong mukosa kandung kemih) dan akibat divertuculum menahan urin sering menyebabkan infeksi dan obstruksi yang terjadi pada saluran kemih bagian atas adalah timbulnya hidronefrosis karena ukuran ureter yang kecil dan juga ukuran pelvis renalis sehingga peningkatan tekanan menyebabkan ischemia arteri renalis diantara korteks renalis dan medula terjadi pelebaran tubulus yang berdampak rusaknya tubulus.

Salah satu obstruksi yang paling sering terjadi adalah akibat obstruksi oleh batu pada saluran perkemihan yang dapat mengenai ginjal, ureter dan kandung kemih. Dan kasus terjadinya batu masih idiopatik sering predisposisi akibat intake kalsium oksalat dan fosfat, asam urin, cystine yang terlalu banyak.

Proses terbentuknya batu diakibatkan oleh kristalisasi dari mineral dari matriks seputar pus, darah, jaringan yang tidak vital dan tiga perempat batu dalah terdiri dari bahan kalsium, fosfat dan asam urin dan systine serta peran peningkatan kosentrasi dari larutan urin disebabkan intake cairan rendah dan bahan-bahan organik akibat infeksi seperti peningkatan amonium dan magnesium fosfat.

LOKASI DAN SEBAB-SEBAB OBSTRUKSI SALURAN KEMIH

 

LOKASI

SEBAB-SEBAB UTAMA

Ginjal

Calculi

Ptosis

Penyakit polisistik

Obstruksi ureter

Calculi

Trauma

Neprotopsis (ginjal terapung atau ginjal yang turun)

Pembesaran kelenjar limfe

Limposarkoma

Penyakit hodkin

Saluran kemih bawah

Neoplasma pada kandung kemih

Striktur urethra

Trauma

Inflamasi kronis

Kalkuli

Tumor

Prostat hipertropi benigna (benigna prostat hipertropi/BPH)

2.4  TANDA DAN GEJALA

  • Dsyuria sampai nokturia
  • Timbulnya infeksi
  • Timbul rasa nyeri pinggir badan dan dapat juga timbul rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk (kolik)
  • Mual dan muntah

 

 PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • X-Ray
  • Hasil laboratorium
  • IVP
  • USG

 

PENATALAKSANAAN MEDIK

  • Konservatif : intake hidrasi  2500 ml/hari atau lebih banyak asal tidak kontradiksi.
  • Operatif : dengan dilakukan lithotripsi

 

Prioritas Masalah

o   Mengatasi kecemasan

o   Mengatasi nyeri

o   Mencegah komplikasi sepeprti perdarahan, output urin,

o   Memberi informasi tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan meliputi :

1.      Metode dalam mencegah infeksi saluran kemih dengan cara minum sekurang-kurangnya 2500 ml tiap hari

2.      Mencegah kondisi yang dapat menimbulkan statis urin bila mungkin (seperti terlalu lama tidak ada kegiatan.

3.      Melaksanakan hygiene yang bak

4.      diet melalui pantangan.

5.      lapor bila ada tanda-tanda adanya batu.

DX. KEPERAWATAN

  1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, ketidakakraban dengan lingkungan, ancaman kematian, perubahan pada status kesehatan, prosedur pra operasi & prosedur pasca operasi.
  2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri behubungan dengan akibat tindakan litrotripsi
  3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
  4. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler skeletal, nyeri, immobilisasi.

RENCANA KEPERAWATAN

DX. KEPERAWATAN 1

Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, ketidakakraban dengan lingkungan, ancaman kematian, perubahan pada status kesehatan, prosedur pra operasi & prosedur pasca operasi.

INTERVENSI

· Sediakan waktu kunjungan oleh personel kamar operasi sebelum pembedahan jika memungkinkan, untuk mendiskusikan hal-hal yang perlu diketahui klien sebelum pembedahan.

· Informasikan pada klien/ keluarga tentang peran advokat perawat intraoperasi

· Identifikasi tingkat rasa takut yang mengharuskan dilakukannya penundaan prosedur pembedahan.

· Beritahu klien kemungkinan dilakukannya anestesi lokal atau spinal dimana rasa pusing atau mengantuk mungkin saja terjadi.

· Perkenalkan staf pada waktu pergantian ke ruang operasi.

· Kontrol stimuli eksternal.

KOLABORASI:

· Rujuk pada rohaniawan, spesialis klinis perawat psikiatri, konseling psikiatri jika diperlukan.

· Diskusikan penundaan pembedahan dengan dokter, anestesiologis, klien dan keluarga sesuai kebutuhan.

· Berikan obat sesuai petunjuk, seperti zat-zat sedatif, hipnotis; tranquilizer IV.

RASIONAL

· Dapat meredakan keresahan klien dan menyediakan informasi untuk perawatan intra operasi formulatif.

· Dapat mengembangkan rasa percaya/ hubungan, menurunkan rasa takut akan kehilangan kontrol pada lingkungan yang asing.

· Rasa takut yang berlebihan/terus menerus akan mengakibatkan reaksi stress yang berlebihan.

· Dapat mengurangi ansietas /rasa takut.

· Menciptakan hubungan dan kenyamanan psikologis.

· Suara gaduh & keri-butan akan meningkatkan ansietas.

· Konseling profesional mungkin dibutuhkan klien untuk mengatasi rasa takut.

· Mungkin diperlukan jika rasa takut yang berlebihan tidak berkurang.

· Untuk meningkatkan tidur malam hari sebelum pembedahan; meningkatkan kemampuan koping.

 

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Diagnostik Keperawatan. EGC. Jakarta.

Doengoes, Marilyn E, et all. 2000. Rencana Asuhan keperawatan; Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC. Jakarta.

Donna. 1995. Medical Surgical Nursing; 2nd edition. WB Saunders.

Long, C. Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah; Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Vol. 3. IAPK Pajajaran. Bandung.

Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach. St. Louis. Cv. Mosby Company.

0 komentar on "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LITHOTRIPSI"



Post a Comment